Rabu, 12 Februari 2020

Toko Barang Mantan, Film Terbaru Reza Rahadian dan Marsha Timothy
Toko Barang Mantan

"Cewek butuh kepastian bukan sekedar hubungan  apalagi tanpa kejelasan"
Kalimat simple yang terdengar klise tapi memiliki arti penting bagi makhluk Tuhan yang disebut cewek. Cewek atau seorang wanita, siapapun itu pasti menginginkan sebuah kepastian ketika menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang dianggapnya lebih dari sekedar teman. Bukan hanya menghabiskan waktu bersama berdua tapi lebih dari itu. Cewek butuh kepastian, perlu kejelasan dan penegasan.

Seorang cewek membutuhkan kalimat lugas yang berisi komitmen dan ungkapan perasaan dari seorang laki-laki yang diharapkan bisa mengisi ruang hatinya. Apa jadinya jika ketegasan sikap dan pernyataan cinta tak kunjung diterimanya? Yup, betul sekali, besar kemungkinan perempuan tersebut memilih berlari ke "hati" laki laki lain yang dirasanya lebih bisa memberikan kepastian. Kepastian perasaan dan komitmen.

Kondisi inilah yang terjadi pada hubungan Tristan dan Laras, dua tokoh utama film terbaru garapan MNC Movie yang akan tayang pada tanggal 20 February 2020 nanti. Film yang diberi judul Toko Barang Mantan ini  merupakan film pertama Reza Rahadian beradu akting dengan Marsha Timothy dalam satu judul film layar lebar.

Salah satu booth yang ada di Gala Premier film Toko Barang Mantan

Film Toko Barang Mantan menghadirkan cerita yang related dengan kehidupan sehari-hari yang dikemas secara apik oleh Mba Viva Westi. Satu yang istimewa dari film ini adalah penampilan seorang Reza Rahadian yang menjelma menjadi sosok laki laki temperamen dengan rambut gondrongnya. Penampilan sosok seorang lelaki gondrong tersebut murni improvisasi dari Reza sendiri.

Toko Barang Mantan, Tempat Seorang Laki Laki Yang Tak Percaya Cinta Belajar Mencintai Tanpa Syarat



Ngomongin barang mantan, sepertinya cukup banyak yang masih menyimpan barang-barang bersejarah yang diberikan oleh sang mantan ataupun barang-barang yang mengingatkan akan sang mantan. Saya sendiri lebih memilih untuk memberikannya ke orang lain jika barang tersebut masih layak untuk dipakai.

Kalau saja ada Toko Barang Mantan di dunia nyata, bukan dalam sebuah film. Saya yakin akan banyak orang yang menjual barang bersejarah miliknya itu karena "melepaskan" barang mantan adalah simbol bahwa seseorang telah move on dari sang mantan. Meskipun pada kenyataannya "melepaskan" kenangan yang ada pada barang-barang tersebut berpuluh kali lipat sulitnya daripada sekedar menjual barang-barang keramat tersebut.

Menghapus ingatan tentang seseorang yang pernah hadir dalam hidup ini, adalah hal yang nyaris tak mungkin terjadi. Kecuali Tuhan membuat lupa alias amnesia wkwkwk. Meskipun semua barang-barangnya sudah dijual atau dibuang, kenangan atau ingatan akan seseorang yang  pernah menempati singgasana di hati, akan tetap mengikuti. Karena sesungguhnya melupakan cinta itu tak mudah Rudolfo hahahaha

Hal serupa terjadi pada kehidupan Tristan, pemilik Toko Barang Mantan. Laki laki gondrong yang tak percaya cinta namun tidak pernah bisa lepas dari "bayangan" Laras, teman satu kampus yang selalu ada di hatinya. Tristan yang selalu menyuarakan untuk bisa move on pada pengunjung tokonya, justru dia sendiri tak bisa move on dari seseorang di masa lalunya yaitu Laras. Terlebih kehadiran Laras yang tiba tiba dalam kehidupannya lagi setelah menghilang tanpa pesan membuat Tristan melakukan hal-hal yang tak biasa. Yups, itulah kekuatan cinta. Dapat mengubah tai kucing berasa coklat huahahaha. Penasaran dengan akhir kisah cinta Tristan? Tunggu tanggal 20 Februari 2020 di bioskop terdekat ya.

Film yang berdurasi kurang lebih 1,5 jam ini, sukses mengaduk-ngaduk perasaan saya. Dari yang tertawa, nyengir-nyengir sendiri, gemes sampai sedih. Terlihat sekali kekuatan karakter yang dimainkan oleh para cast. Semua tampak "nyata" sampai-sampai merasa pengen teriak pada sosok Laras.."Sebenernya apa sih mau Loe?!" hahahaha. Film ini sukses menghibur namun juga mampu menyelipkan pesan tentang bagaimana cara mencintai tanpa syarat dan pentingnya komunikasi yang sehat diantara dua orang yang saling mencintai. Seringkali karena faktor komunikasi inilah membuat hubungan dua orang yang sebenarnya saling mencintai menjadi ambyar.

Cerita yang mengalir natural diselingi dengan adegan-adegan mengundang tawa dan komentar-komentar spontan menunjukkan bahwa film Toko Barang Mantan ini bukanlah film yang biasa saja. Melainkan film yang menawarkan "sesuatu" yang layak untuk ditonton. Selain menghadirkan Reza dan Marsha, film ini menyuguhkan akting menarik dari Iedil Putra, Syifa Hadju, Fendi Chow, Dea Panendra dan beberapa nama beken lainnya.

Reza dan Marsha bermain dalam satu film untuk pertamakalinya dalam film Toko Barang Mantan

Bicara soal akting, Reza dan Marsha tak usahlah diragukan. Reza sendiri memuji akting Marsha yang menjadi lawan mainnya dalam film Toko Barang Mantan. Pujian tersebut dilontarkan langsung dari mulut Reza Rahadian pada press conference film Toko Barang Mantan pada tanggal 11 Februari 2020 di Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan. Perhatian saya justru tertuju pada penampilan Dea Panendra dan Iedil Putra. Aktingnya yang sesuai porsi dan tanpa kesan dibuat-buat menjadi nilai tambah untuk film ini.

Cast film Toko Barang Mantan

Terlebih lagi, Dea Panendra membawakan soundtrack Toko Barang Mantan yang membuat film ini menjadi lebih melankolis dan "hidup". Saya suka dengan tata suara dan musik dari film Toko Barang Mantan, semua serba pas dan ngga ada yang over. Meskipun tak banyak menampilkan tempat-tempat indah dan memukau, film ini lebih menonjolkan kekuatan cerita dan karakter tokoh-tokohnya. Saya menilai film ini cukup cerdas membolak balik perasaan penonton hingga larut dalam cerita yang disuguhkan. Sayang banget jika film sebagus ini dilewatkan begitu saja.

"Merelakan kenangan mantan apalagi perasaan yang masih ada terhadap seseorang yang bersinggasana dihati, tak semudah melepaskan barang barang keramat peninggalannya"

Bersama Marsha Timothy






Selasa, 11 Februari 2020

Fakta Tentang Kanker
Cancer/kanker merupakan penyakit tidak menular yang banyak merenggut korban jiwa (foto: pixabay)

Jika ada yang bertanya penyakit apakah yang menjadi momok tersendiri bagi saya? Jawabannya adalah penyakit kanker. Kanker telah merenggut nyawa kakak laki-laki satu satunya yang saya miliki. Kanker juga yang telah memisahkan saya dengan sahabat saya sendiri. Dan kini, ayah mertua saya terbaring tak berdaya akibat kanker usus yang menggerogotinya. Kanker menjadi penyakit yang harus saya waspadai kehadirannya. Apapun ceritanya, saya harus berkata "tidak" pada kanker dan saya akan berjuang untuk menurunkan faktor resikonya.

Apa itu kanker?

Setiap tanggal 4 Februari, kita memperingati hari kanker sedunia. Penetapan hari kanker ini berdasarkan Charter of Paris pada tanggal 4 Februari 2000. Hari kanker sedunia merupakan kampanye perang melawan kanker secara global.

Hari kanker sedunia 2020

Tak bisa dipungkiri, kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Lebih dari 18 juta orang di dunia terdiagnosis kanker dan 9,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Menurut penuturan Prof.Dr.dr. Soeharti A Gondhowiardjo, Sp.Rad(K)OnkRad pada acara peringatan Hari Kanker Sedunia pada tanggal 4 Februari 2020 kemarin, kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup banyak menyedot pembiayaan kesehatan pemerintah. Kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi kedua setelah jantung.

Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh si penderita. Kanker dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Pria, wanita, muda, tua bahkan anak-anak sekalipun dapat terserang kanker.

Sel kanker bersifat ganas dan dapat merusak sel-sel normal yang berada disekitar bagian yang diserangnya sehingha merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran sel kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel kanker bisa berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ dan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor. 

Menurut Riskesdas 2018, di Indonesia prevalensi penyakit kanker cukup tinggi dan terus meningkat tiap tahunnya. Data WHO (Globocan 2018) menyebutkan di Indonesia sendiri, angka kematian akibat kanker mencapai 207.210 dan terus meningkat. Peningkatan angka kematian akibat kanker ini disebabkan karena terlambatnya penanggulangan kanker, penderita kanker baru terdiagnosa ketika dalam kondisi lanjut. Sehingga penanganannya lebih bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup bukan untuk mengontrol kanker atau mencegah penyebaran penyakit kanker (bersifat kuratif).

Kanker dapat dicegah dengan cara menurunkan faktor resiko kanker. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI untuk menurunkan prevalensi kanker adalah dengan cara mengubah perilaku hidup sehat melalui GERMAS dan CERDIK. 

Dalam kesempatan yang sama, dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak menjelaskan bahwa penyakit kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor resikonya, seperti menghindari paparan asap rokok dan alkohol, mengontrol berat badan dan diet seimbang serta melakukan pencegahan infeksi yang berhubungan dengan kanker.

Jenis Kanker dan Gejalanya

Penyakit kanker banyak sekali jenisnya. Namun ada beberapa jenis kanker yang sering diderita yaitu kanker paru, kanker darah, kanker prostat, kanker hati, kanker usus, kanker payudara, kanker otak, kanker leher rahim dan kanker tulang. Kanker bola mata (retinoblastoma) dan kanker darah merupakan jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan kanker dengan kasus baru terbanyak di Indonesia.

Kanker bisa diketahui sejak dini melalui pemeriksaan awal. Karena kanker tidak memiliki gejala yang khas karena itu perlu tindakan WASPADA. Cukup banyak penderita kanker yang tidak menyadari bahwa dirinya terkena kanker dan menyebabkan kanker sulit untuk diatasi karena sudah berada pada stadium lanjut.

Ada tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker.
Gejala tersebut, yaitu:
1. Waktu buang air besar atau kecil, ada perubahan kebiasaan atau gangguan;
2. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan;
3. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh;
4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor);
5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya menjadi besar dan gatal.
6. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh;
7. Adanya luka atau borok yang tidak mau sembuh-sembuh.
Jika ditemukan gejala-gejala tersebut, hendaknya langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat supaya lekas memperoleh penanganan yang tepat sehingga kanker bisa diatasi.

Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup karena itu penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi perilaku hidup sehat dan menjauhi faktor resiko terserang kanker. 43% kanker dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksin seperti pada kanker leher rahim. Kanker payudara dapat diteksi melalui SADANIS dan SADARI yang bertujuan untuk menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Segera periksakan diri ke dokter jika menemui gejala yang mencurigakan (foto:pixabay)




Kamis, 06 Februari 2020

Nikah Yuk Film Terbaru Yuki Kato
Yuki Kato (foto dari instagram pribadi Yuki Kato)

Nama Yuki Kato pasti sudah tidak asing lagi bagi para penggemar sinema Indonesia. Gadis cantik berambut panjang yang memiliki darah Jepang ini sudah cukup lama berkiprah sebagai penggiat sineas tanah air. Cukup banyak film layar kaca maupun layar lebar yang telah dibintanginya. Di awal Februari ini, Yuki kembali hadir menyapa penggemarnya dalam sebuah film layar lebar yang tayang pada tanggal 6 Februari 2020.

Film terbaru Yuki Kato tersebut berjudul Nikah Yuk. Yuki beradu akting dengan Marcell Darwin. Nikah Yuk merupakan film perdana garapan Lens Sinema. Nikah Yuk disutradarai oleh Adhe Dharmastrya. Sebelumnya, Adhe Dharmastrya sempat menyutradarai film Modus berduet dengan Fajar Bustomi . Dan kali ini, Ade menyutradarai Nikah Yuk seorang diri. Bisa dibilang film Nikah Yuk merupakan debut pertama Ade pada tahun 2020 ini.

Ade Dharmastrya sutradara Nikah Yuk

Film Nikah Yuk mengangkat tema tentang keinginan orang tua terhadap hidup anak laki lakinya dan mimpi seorang gadis penulis komik manga. Nikah Yuk menceritakan kisah yang cukup dekat dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan  sehari-hari. Sang sutradara mengangkat cerita sederhana menjadi kisah menarik yang layak untuk ditonton dengan menampilkan akting natural para pemainnya. Ade sukses mendirect para cast untuk memainkan perannya sesuai dengan porsinya masing-masing hingga menghasilkan sebuah film yang layak untuk diapresiasi.

Yuki dan para cast beserta produser dan sutradara film Nikah Yuk

Yuki dalam film terbarunya ini berperan sebagai seorang penulis komik, tepatnya ilustrator komik manga. Dalam film terbarunya ini, Yuki bukan hanya beradu akting dengan Marcell Darwin saja tapi juga dengan beberapa nama beken di dunia sinema tanah air seperti Roy Marten dan Ivanka Suwandi. Siapa sih yang tak kenal dengan Roy Marten? Aktor kawakan yang telah puluhan tahun meramaikan jagat hiburan tanah air. Kehadiran Om Roy pasti memberi "warna" tersendiri untuk film Nikah Yuk ini. 

Nikah Yuk, Film Terbaru Yuki Kato Yang Tayang Tanggal 6 Februari 2020

Official poster Nikah Yuk

Nikah Yuk telah melakukan press screening pada tanggal 30 Januari 2020 lalu di CGV Grand Indonesia. Pada kesempatan tersebut Yuki mengungkapkan rasa tidak sabar dan sangat excited terhadap film yang dibintanginya ini. Dia tak sabar menunggu film terbarunya ini rilis dan hadir menghibur penonton bioskop di Indonesia.

Press screening film Nikah Yuk

Selama proses syuting Nikah Yuk, Yuki merasa gembira dan dia sangat berharap film terbarunya tersebut mendapat tempat dihati penggemar sinema tanah air karena cerita yang dihadirkan sangat menarik. Saya sependapat dengan Yuki, film Nikah Yuk menghadirkan cerita yang seringkali terjadi dalam kehidupan nyata. Seorang anak laki laki yang dikejar-kejar untuk segera menikah oleh orang tuanya dan keinginan seorang anak perempuan untuk membahagiakan ibunya yang telah bersusah payah mendidik dan membesarkannya terutama sejak kepergian sang ayah untuk selamanya.

Dalam kehidupan nyata, saya, Yuki dan kalian semua pasti pernah merasakan ingin sekali impian dan harapan dalam hidup dapat terwujud meski harus  melalui cara yang "tak biasa". Hal inilah yang dialami oleh Yuki dalam film Nikah Yuk. Untuk mewujudkan impiannya pergi ke Jepang dan menjadi seorang komikus, dia memutuskan untuk menerima ajakan seorang teman masa kecilnya yang baru saja ditemuinya kembali. Teman masa kecil saat dia bersekolah dasar.

Yuki yang berperan sebagai Lia, gadis muda yang ingin sekali bisa pergi ke Jepang dan mengembangkan karirnya sebagai seorang komikus. Lia adalah sosok gadis periang, nge-fans berat dengan komik Detektif Conan dan memiliki keinginan kuat untuk membantu "membesarkan" usaha catering ibundanya.  Lia yang secara tak sengaja bertemu dengan Arya (Marcell Darwin), yang ternyata adalah teman SD-nya. Dari pertemuan tak sengaja tersebut, muncullah peristiwa-peristiwa penting dalam hidup Lia termasuk benih cinta Lia pada Arya.

Film yang berdurasi sekitar 1,5 jam ini, menghadirkan "kejutan-kejutan" yang sama sekali tak terpikirkan dan terlintas dalam benak siapapun yang menontonnya. Akting Yuki yang apik mampu menghidupkan cerita dan membuat seolah-olah nyata. Film Nikah Yuk mampu memainkan perasaan penontonnya dengan adegan-adegan yang sesekali memancing tawa namun pada kesempatan lain, sanggup membuat penonton menitikkan air mata.

Saya cukup menikmati alur cerita film ini meskipun ada beberapa adegan yang perpindahan plotnya terasa agak kasar dan seakan terpotong. Namun, secara keseluruhan film garapan Ade Dharmastrya ini mampu mencuri perhatian saya. Saya merasa senang karena makin banyak sutradara dan sineas muda Indonesia yang berhasil membuat karya yang patut untuk dihargai. Kuuuy ah pergi ke bioskop dan tonton film Indonesia, karya anak bangsa.

Hadir dalam press screening film Nikah Yuk

Saya sebagai seorang penonton merasa cukup terhibur dengan penampilan para pemain dan cerita yang disuguhkan film Nikah Yuk ini. Akting Yuki dalam film ini terlihat cukup natural seolah-olah Yuki adalah Lia dan Lia adalah Yuki. Padahal menurut pengakuan Yuki Kato, sosok Lia yang ia mainkan merupakan pribadi yang berbeda dengan dirinya. Dan Yuki sendiri belajar beberapa hal positif dari sosok Lia tersebut.

Yuki mampu mengimbangi akting Om Roy yang selalu cemerlang dalam setiap penampilannya di film yang dibintanginya. Saya yakin tak mudah bagi Yuki untuk melakukan hal tersebut namun Yuki sukses melakukannya. Yuki juga mampu menghadirkan chemistri dengan Marcell Darwin sebagai lawan mainnya. Penampilan Marcell dalam film Nikah Yuk patut mendapatkan apresiasi, setidaknya ini menurut saya sebagai seorang penonton. Marcell memberikan penampilan terbaiknya dan sanggup memerankan tokoh Arya dengan baik. 

Film Nikah Yuk tidak hanya menampilkan akting-akting terbaik para pemainnya namun juga menyisipkan nilai-nilai kehidupan dalam alur ceritanya. Nilai kejujuran dan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak serta keseriusan dalam sebuah hubungan asmara. Satu hal yang berkesan untuk saya, film Nikah Yuk mengajarkan bahwa sebagai orang tua, tidak bisa menjejali anak dengan semua keinginannya dan terlalu melindungi anak. Karena pada akhirnya justru anak bisa terluka akibat sikap proteksi berlebihan yang dilakukan oleh orangtuanya tersebut. Orangtua seringkali berdalih bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk kebaikan si anak padahal bisa jadi malah membuat si anak tersiksa.

Oh ya kalian bisa nih menonton dulu trailer film Nikah Yuk untuk mengintip penampilan Yuki Kato.