Pernah kan melihat dan mendengar percakapan anak-anak usia belasan? Pernah kah kalian amati sejenak bagaimanakah ekspresi dan cara bertutur kata mereka? Sopan kah? Gembirakah wajahnya? Atau malah mengeluarkan bahasa "tak pantas" dan terkesan penuh emosional? Mamak sengaja mengamati perilaku anak usia belasan saat mereka sedang asik bercengkerama dengan sesama temannya. Dan saat itulah, mak terkesiap kaget. Karena mereka memiliki kecenderungan berperilaku kasar dan berkata-kata yang tak semestinya bahkan mengeluarkan bahasa "kebun binatang" untuk menyapa temannya sendiri.
Mereka lebih senang melewati harinya bersama smartphonenya. Bahkan sampai ada beberapa anak yang bersikap seolah-olah mengatakan bahwa smartphone adalah sahabat baru mereka. Bahkan sebagian dari mereka, para remaja merasa orang tua mereka tak lagi bisa menemani karena harus bekerja dari pagi sampai malam sehingga untuk mengatasi rasa kesepian yang mereka alami, anak-anak ini mengisi kesepiannya bersama smartphone atau pun perangkat digital yang dimiliki.
![]() |
Nara sumber Temu Blogger |
Sebelum masalah kesehatan jiwa pada remaja ini mamak bahas, terlebih dulu mamak ingin sedikit menjelaskan siapa sih yang disebut sebagai remaja ini?
Remaja adalah anak usia 10 - 19 tahun dan rentang usia ini merupakan fase yang unik dan formatif. Berdasarkan data yang ada, 1 dari 6 orang remaja mengalami masalah gangguan kesehatan jiwa dan 16% global burden of disease and injury terjadi pada usia ini. Separuh dari kondisi kesehatan jiwa dimulai pada usia 14 tahun tapi sebagian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan pengobatan.
Perlu diketahui yah kalau bunuh diri merupakan penyebab ketiga terbesar kematian pada usia 15-19 tahun di dunia. Jika gangguan kesehatan jiwa ini tidak cepat-cepat diatasi dan berlanjut pada usia dewasa muda maka dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental serta terbatasnya kesempatan untuk mengisi kehidupan yang lebih baik pada usia dewasa. Banyak faktor yang menentukan kesehatan jiwa seorang remaja diantaranya yaitu faktor lingkungan, pengaruh media dan norma-norma gender, kualitas kehidupan dalam keluarga, hubungan dengan teman sebaya, serta tindak kekerasan yang mungkin pernah mereka alami seperti pola pengasuhan kasar, penganiayaan, kekerasan seksual, bullying serta masalah sosio-ekonomi.
Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan dan mempertahankan kehidupan sosial dan emosional. Kebanyakan remaja memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik namun akibat perubahan emosi dan sosial termasuk akibat kemiskinan, abuse, atau tindak kekerasan dapat menyebabkan remaja rentan terhadap kesehatan jiwa. Hal ini seperti pemaparan yang disampaikan oleh dr. Eka. dr. Eka juga mengatakan bahwa tindakan promotif dan preventif kesehatan jiwa merupakan kunci untuk membantu remaja berkembang dengan baik. Sehat fisik dan jiwanya. Meningkatkan psychological well-being dan melindungi remaja dari pengalaman buruk, faktor resiko yang dapat memengaruhi potensi mereka untuk berkembang serta pengaruh teknologi digital, akan membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada saat dewasa nanti.
Senada dengan penjelasan dr. Eka, Dr.dr Fidi mengungkapkan bahwa dampingan dan arahan orangtua pada remaja akan sangat memengaruhi perkembangan kesehatan jiwanya. Orangtua harus mampu menempatkan dirinya disisi remaja. Memperlakukan remaja sebagai temannya sehingga mereka memperoleh kenyamanan dan perlindungan dari keluarganya hingga tumbuh dengan penuh percaya diri. Kehadiran smartphone ditengah-tengah kehidupan remaja memang tidak bisa dihindari tapi orang tua harus mampu mengarahkan dan memegang kendali atas anaknya sehingga anak remaja bisa hidup bahagia, lepas dari ketergantungan terhadap gadget dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Mendengar pemaparan dr.Eka dan Dr.dr. Fidi, mamak jadi bertanya sendiri, sudahkah anak-anak mamak bahagia dengan hidupnya? Sudahkah mamak menjadi teman untuk anak-anak mamak? Sudahkah hak anak-anak untuk hidup layak secara materi dan rohani telah mamak berikan? Ternyata masih banyak pe-er yang harus mamak selesaikan sebagai orang tua supaya anak mamak dapat hidup bahagia lahir batin dan menjadi pribadi yang tangguh dalam menjawab berbagai tantangan jaman.
![]() |
Peserta Temu Blogger Kesehatan |