Tak terasa, beberapa hari lagi bulan Ramadhan akan tiba. Bulan yang diyakini oleh umat Islam sebagai bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Semarak Ramadhan tidak hanya milik kaum muslim Indonesia saja, tapi juga dinantikan kehadirannya oleh kaum muslim yang berada di bumi Paman Sam. Kaum muslim di Amerika Serikat juga menyambut antusias datangnya bulan Ramadhan.
Kaum muslim di Amerika Serikat adalah kaum pendatang dari Timur Tengah dan Asia termasuk Indonesia yang bekerja atau menuntut ilmu di negeri Paman Sam tersebut. Seperti penjelasan yang diberikan oleh Christopher P Rittgers, Counselor Foreign Agricultural Service dari United States Department of Agriculture untuk Jakarta pada acara Delightful Ramadhan Culinary di Amuz Gourmet Restaurant, Energy Building SCBD Jakarta. Chris mengatakan bahwa kaum muslim di Amerika Serikat juga seperti di negara lainnya. Mereka menyambut suka cita datangnya bulan suci Ramadhan dengan berbagai kegiatan termasuk acara buka puasa bersama.
![]() |
Potret Ramadhan di Amerika Serikat |
![]() |
Chris |
Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya bahwa acara Delightfull Ramadhan Culinary adalah acara makan enak bersama menyambut datangnya bulan Ramadhan dan hal ini tergambar jelas dari aneka hidangan lezat yang disajikan oleh Amuz Restaurant. Semua hidangan yang disajikan adalah hasil olahan Chef Stefu, chef handal Amuz Resto. Hidangan tradisional Indonesia dan hidangan berbau Timur Tengah dihidangkan berdampingan. Dan saya ngga bisa "jauh-jauh" dari kelezatan sate maranggi dan aneka kudapan yang serba manis dan menggoyang lidah. Aneka puding yang terbuat dari produk-produk berlabel Washington sampai nasi goreng kecombrang menambah kenikmatan makan enak menjadi lebih lengkap. Belum lagi ditambah kesegaran jus jeruk Sunkist Washington yang rasanya menyegarkan. Tidak meninggalkan rasa pahit dimulut. Cukup banyak varian hidangan yang disajikan. Untungnya, saya belum makan dari pagi jadi kondisi perut masih kosong dan siap menampung aneka makanan yang dihidangkan oleh Amuz Restaurant.
Dalam acara tersebut, Pak Kafi Kurnia sebagai founder Peka Consult sedikit menjelaskan mengenai "Sajian Kuliner Indonesia, Sebuah Takdir Kejayaan". Seorang ahli kuliner mengatakan bahwa keragaman dalam sajian kuliner Indonesia sangatlah kaya dan luar biasa banyaknya. Berbeda dengan sajian kuliner di Amerika Serikat yang cenderung lebih homogen dan sederhana. Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa kuliner Indonesia sangat banyak jenisnya. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran ratusan jenis sambal dalam kuliner Indonesia. Saya yakin hanya segelintir orang yang tahu berapa banyak jenis sambal yang dikenal oleh masyarakat kita atau bahkan bisa jadi ngga ada yang dapat memastikan berapa banyak varian sambal di Indonesia. Apakah hanya sambal saja yang memiliki varian super banyak? Ternyata tidak. Kuliner Indonesia memiliki jenis kerupuk yang tak kalah pula banyaknya. Ini semakin menguatkan posisi keragaman kuliner tanah air.
![]() |
Bapak Kafi Kurnia |
![]() |
Produk-produk Washington |
Berkaitan dengan bulan Ramadhan di Indonesia, bulan penuh berkah ini memiliki elemen budaya kuliner yang unik. Pada bulan suci ini, resep keluarga dan sajian tradisi akan digelar pada saat berbuka puasa, mulai dari hidangan "pembatal" puasa sampai makanan utama serta hidangan penutup. Semuanya diramu dalam tradisi silahturahmi kekeluargaan yang sangat akrab.
Sajian kuliner Ramadhan merupakan sebuah acara tahunan yang diselenggarakan Kedutaan Besar Amerika Serikat bersama Peka Consult dalam semangat inovasi dan interaksi antar budaya dengan menampilkan sajian Ramadhan dari bahan-bahan berkualitas seperti kurma medjol, jeruk, apel, kismis, blueberry dan daging sapi dari Amerika Serikat. Saya sangat mengapresiasi acara ini karena ini merupakan wujud hubungan yang harmonis antara negara kita dengan negara Paman Sam yang mayoritas beragama Nasrani dan Yahudi. Semoga akan ada lagi acara-acara serupa ini sehingga negara lain makin mengenal keanekaragaman kuliner nusantara.