Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi momok yang cukup menakutkan. Di Indonesia sendiri, penderita diabetes terus bertambah tiap tahunnya. Tak heran jika Kementerian Kesehatan RI melalui program GERMAS-nya berupaya keras untuk mengendalikan penyakit diabetes melitus ini.
Sebelum membahas mengenai diabetes dan perempuan, Saya akan sedikit menjelaskan apakah diabetes itu. Diabetes merupakan ibu dari semua penyakit tidak menular (PTM). Diabetes adalah suatu kelainan yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemi). Sedangkan menurut definisi International Diabetes Federation (IDF)/World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa diabetes merupakan kelainan metabolik akibat berbagai penyebab, ditandai oleh hiperglikemi kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang terjadi akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Klasifikasi diabetes
-Diabetes tipe1
Tubuh kurang atau tidak memproduksi insulin. Sebelumnya disebut sebagai IDDM (insulin-dependent diabetes melitus). Gejala penyakit dapat dirasakan sejak usia muda. Biasanya diikuti dengan terjadinya penurunan berat badan. Penyebabnya adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerusakan sel β pankreas yang dipicu oleh predisposisi genetik, faktor pemicu lingkungan seperti virus dan kombinasi keduanya.
-Diabetes tipe 2
Tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Sebelumnya disebut sebagai NIDDM (Non-Insulin-Dependent-Diabetes Melitus). Terjadi pada usia paruh baya atau usia lanjut. Sering terjadi pada orang dengan berat badan berlebih khususnya obesitas. Penyebabnya adalah adanya gangguan fungsi sel β pankreas dan resistensi insulin dan dapat berhubungan dengan genetik, usia lanjut atau masalah kesehatan lain, riwayat diabetes gestasional, dan toleransi glukosa terganggu.
-Diabetes Gestasional
Diabetes yang terjadi pada 2-5% kehamilan. Biasanya hilang sendiri setelah melahirkan. Wanita penderita diabetes gestasional memiliki resiko menderita diabetes tipe dua dikemudian hari.
-Diabetes yang terjadi karena masalah genetik sel β atau kerja insulin. Atau akibat penyakit pada pankreas.
-Gangguan Toleransi Glukosa (impaired glucose tolerance/IGT/Pre-diabetes)
Pre-diabetes adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah diatas normal namun dibawah batasan yang mengindikasikan diabetes. Impaired Glucose Tol
erance (IGT) yaitu kadar glukosa plasma berada diantara normal dan batasan yang mengindikasikan diabetes pada pemeriksaan toleransi glukosa oral 2 jam (2hour oral glucose tolerance test/TTGO). Impaired Fasting Glucose (IFG) yaitu kadar glukosa plasma berada diantara normal dan batasan yang mengindikasikan diabetes pada pemeriksaan glukosa darah puasa (pre-prandial).
Diabetes tipe 2 seringkali didahului IGT/pre-diabetes selama bertahun-tahun.
Perempuan dan Diabetes
Tema Hari Diabetes sedunia tahun ini adalah perempuan dan diabetes. Tema ini dipilih karena berdasarkan data dari WHO, dalam kurun waktu setahun terakhir ini fakta yang ada menunjukkan bahwa satu dari sepuluh wanita/perempuan menderita diabetes melitus. Dan 1 dari 7 kelahiran teridentifikasi sebagai diabetes melitus gestasional. Bayi dengan berat lahir rendah (<2500gr ) dan bayi lahir besar ( >4000gr ) memiliki resiko menderita diabetes melitus tipe2 saat dewasa.
Separuh dari wanita yang menderita diabetes melitus gestasional pada saat hamil akan terindikasi sebagai penderita diabetes melitus tipe2 setelah 5-10 tahun melahirkan. Wanita hamil dengan diabetes melitus gestasional yang tidak terkontrol selama kehamilan akan menyebabkan dampak buruk bagi dirinya sendiri maupun bayi yang dikandungnya.
Komplikasi dan resiko yang dapat terjadi pada ibu penderita diabetes melitus gestasional adalah preeklamsia/ekslamsia hingga dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi, komplikasi proses persalinan dan resiko diabetes melitus tipe 2 dikemudian hari. Komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi seorang ibu penderita diabetes melitus gestasional adalah makrosomia (ukuran bayi besar), distosia bahu, still birth, kelainan kongenital, lahir prematur, pertumbuhan janin terhambat, hipoglikemia (gula darah rendah setelah lahir), hiperbiliribinemia (kuning setelah lahir) dan hipokalsemia.
Diabetes merupakan ancaman mematikan untuk ibu dan bayi.
Cara Pengendalian Diabetes Melitus
Menurut ulasan dr.Lily, diabetes dicegah dan dikendalikan dengan program GERMAS dan CERDIK. Diabetes melitus memang tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Penderita diabetes melitus tetap dapat menjalani hidup seperti biasa secara baik jika dia dapat menerapkan pola hidup sehat bersama GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan tindakan CERDIK yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rutin aktivitas fisik 30 menit setiap hari, Diet dengan pola makan seimbang (nutrisi seimbang), Istirahat cukup dan Kelola stress.
Di Indonesia, pengendalian diabetes melitus dilakukan dengan melibatan fasilitas kesehatan masyarakat dan keluarga penderita diabetes melitus. Diabetes dapat dikontrol melalui edukasi pada masyarakat tentang bahaya diabetes melitus dan langkah-langkah pencegahannya, pola makan sehat dan seimbang, olahraga teratur dan obat.
Pemerintah terus mengoptimalkan program GERMAS untuk menekan terus bertambahnya penderita diabetes melitus di tanah air.