![]() |
Saat di Lembah Baliem, Wamena |
SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing)
![]() |
Niko Riansyah |
Perbedaan SEO dan SEM
SEO bersifat organik dan memiliki beberapa kelebihan yaitu jika sudah berada di halaman pertama, maka bisa 24 jam dalam seminggu bahkan sampai waktu yang cukup lama tetap berada dihalaman terdepan sampai ada situs lain yang lebih optimal SEO-nya. SEO gratis dan tidak perlu membayar pada Google.
Namun SEO memerlukan teknik-teknik tertentu sehingga website tidak bisa langsung muncul di halaman pertama. Perlu effort lebih seperti waktu dan usaha yang dilakukan untuk membuat website/konten tersebut berkualitas. Karena hasilnya lebih permanen maka persaingan lebih tinggi dibandingkan optimasi SEM.
SEM memiliki kelebihan: yaitu dapat berada di halaman terdepan di urutan teratas 1,2,3.. dan seterusnya tanpa butuh waktu lama sehingga langsung memberikan keuntungan bagi pemilik webnya. SEM berbayar karena SEM lebih ke ads (iklan), paid-ads (iklan berbayar), PPC(pay per click). Jika anggaran iklan tersebut habis maka iklan berhenti tayang di posisi awal halaman pertama pencarian Google saat itu juga. Jadi sifatnya tidak permanen seperti SEO.
Optimasi SEO memang tak mudah tapi hasilnya lebih optimal dan efisien dibandingkan SEM. Namun SEO perlu dipelajari lebih cermat lagi dan pastinya akan menguras airmata untuk orang seperti Saya hiks. Tapi harus SEMANGAT !
Beberapa hal yang harus dilakukan agar optimasi SEO dapat maksimal, yaitu:
1.Siapkan konten yang ingin dioptimasi. Pilih platform yang mobile friendly supaya tampilan webnya muncul dengan baik saat dibuka di handphone.
2. Gunakan keyword yang tepat dan mudah dibaca Mbah Google. Jangan sampai kita mengoptimasi kata kunci tapi tidak ada pencarinya. Pilih keyword yang banyak dicari orang. Google akan memberikan alternatif kata kunci yang bisa dipilih. Tool yang telah disediakan Google untuk pencarian kata kunci ini adalah "Google Keyword Planner"
Caranya:
Masuk ke "adwords.google.com"
Login Akun Gmail
Pilih dan klik "Keyword Planner"
Pilih dan klik "Telusuri Kunci Baru"
Ketik kata kunci yang ingin ditargetkan, halaman web dan kategori.Tampilan hasil penelusuran rata-rata dan kata kunci menurut relevansi.
3. SEO On Page
Ini adalah proses SEO yang dilakukan hanya di bagian internal situs web saja. Terdiri dari:
Title Tags/Meta Tags
Heading (H1),(H2),(H3)...dst
Struktur URL
Alt Text Gambar
Kecepatan Loading Page
Konten Situs Web
Internal Link
Sebenarnya inti dari SEO On Page ini sangat sederhana. Kita berusaha mengoptimasi website/konten Kita supaya
bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi pengunjung, paling banyak dicari pengunjung dan memudahkan pengunjung menemukan website kita serta membuat pengunjung datang lagi ke web atau konten yang dioptimasi.
Intinya adalah bagaimana cara mendatangkan sebanyak mungkin pengunjung ke web atau konten Kita.
Caranya adalah dengan memperhatikan isi konten yang Kita buat. Buat konten yang berkualitas baik. Mudah dicerna pembaca/pengunjung dan memiliki kelebihan dibandingkan konten sejenis. Disimak dalam waktu panjang oleh pengunjung karena isi konten tersebut bermanfaat untuk pembacanya/pengunjungnya. Menggunakan keyword yang populer dan tepat sasaran dan relevan pada konten, judul, URL dan deskripsi.
Pilih judul halaman yang menarik dan mengundang klik
Cara sederhana untuk mengoptimasi judul dengan menyertakan keyword utama yang kita inginkan. Berdasarkan hasil riset menggunakan "Google keyword planner" tadi.
URL yang singkat dan deskriptif. Pakai URL yang relevan dengan isi halaman, pendek saja, jangan terlalu panjang. Sehingga saat pengunjung mengetikkan kata kunci, halaman kita akan terbaca oleh mesin pencari.
Meta description yang deskriptif dan mengundang klik.
Meta description ini adalah 1-2 kata yang akan muncul dalam hasil pencarian.
Sertakan gambar yang berkualitas tinggi. Pastikan gambar berhubungan dan menjelaskan isi konten. Gambar tidak buram apalagi blur.
Gunakan tipe ekstensi yang tepat agar ukuran file tidak membengkak dan pastikan resolusi gambar sesuai dengan yang ditampilkan.
Kompres gambar supaya optimal. Idealnya berukuran 100 kb agar tidak memakan waktu saat loading. Untuk compress image bisa pakai tinypng.com
Tambahkan atribut alt ketika meletakkan gambar.
Masukan Outbond link yaitu referensi berupa link ke website lain. Karena link ke website yang bereputasi bagus dan relevan dengan konten akan membuat reputasi konten kita jadi lebih baik.
Gunakan pula internal link untuk memudahkan navigasi. Navigasi berkaitan dengan bounce (pengunjung yang buka halaman web dan langsung keluar). Jangan sampai bounce rate website kita tinggi (lebih dari 50 %). Hal ini dapat disebabkan oleh kualitas konten yang mengecewakan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan pengunjung.
4. Aktifitas Off pages. Menshare konten/web kita melalui akun sosial media yang Kita miliki.
Content Writter part 2
![]() |
Teh Ani Berta |
Tepat seperti dugaan Saya bahwa belajar SEO cukup meruntuhkan rasa lapar Saya. Dan setelah dibuat mendadak kenyang karena belajar SEO, materi selanjutnya adalah mengenai content writter dan ini adalah materi lanjutan yang Saya nantikan. Beberapa bulan yang lalu, saat workshop pertama, Saya telah menuliskan tentang content writter ini. Untuk mengingatkan apakah content writter itu, silahkan klik Content Writter
Materi kedua ini disampaikan oleh Teh Ani Berta. Dapat dikatakan bahwa Saya banyak belajar ilmu tentang blog dan menulis termasuk mengenai content writting dari Teh Ani Berta. Saya merasa Saya dapat menjadi seperti ini (meskipun masih banyak kurangnya), salah satunya dari ilmu yang diberikan Teh Ani. Karena itu Saya cukup rajin untuk mengikuti workshop yang Beliau buat dan sangat berterimakasih untuk sharing dan ilmu yang telah diberikan
Masih sama seperti pada workshop pertama, Teh Ani mengingatkan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang content writter terutama yang baru merintis seperti Saya ini.
Content writer harus memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
- Tulislah konten web minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata. Jangan menulis terlalu sedikit tapi jangan pula terlalu banyak. Ini terasa cukup menyulitkan bagi Saya yang terbiasa bercerita di blog dan pada saat harus menjadi seorang content writter untuk konten web pihak lain.
- Seorang content writer harus mampu menyesuaikan gaya penulisannya dengan ciri khas website/portal yang ingin ditulisnya. Menjadi content writer berarti sejenak meninggalkan dirinya sendiri dan menyesuaikan dengan website/portal tersebut. Sebagai content writter, Saya masih terbilang sangat baru dan sampai saat ini sering dipaksa "membayangkan" dulu tulisan seperti apa yang harus Saya buat untuk konten portal/majalah yang Saya tulis. Semuanya memang perlu proses.
- Tulisan atau reportase harus tetap merujuk pada 5 w (who, what, where, when dan why) +H (how). Ini wajib banget loh harus diperhatikan.
- Harus mengikuti kaidah jurnalis dan tidak memasukkan unsur opini dan perasaan kecuali untuk tulisan feature story. Bagian ini nih yang cukup menyulitkan juga bagi Saya sebagai content writter. Karena itu Saya berusaha berhati-hati supaya tidak ada unsur opini pribadi dalam tulisan yang Saya buat.
- Atur jadwal update sesuai kesepakatan. Usahakan selalu sesuai dengan jadwal. Harus banget supaya kerjasamanya long lasting. Dan Alhamdulillah Saya berusaha untuk tepat waktu meski sempat mepet waktunya.
- Isilah kanal website sesuai kategori yang dikuasai. Oh ya Saya sempat nih punya pengalaman berkaitan dengan hal ini. Saya pernah sekali diminta untuk menulis portal kecantikan, hadeeeh. Saya saja ngga pernah memakai make up. Memang beberapa kali di blog pribadi Saya, Saya mengikuti event kecantikan tapi kan bukan berarti Saya menguasai tentang kecantikan ini. Ya sudah akhirnya Saya tolak tawaran tersebut. Saya ngga mau jadi content writter yang asal jadi saja.
- Masukkan key words yang tepat.
- Setelah menulis draft, baca kembali tulisan dengan teliti. Jangan sampai ada salah ketik apalagi salah menulis nama nara sumber. Cek dan ricek sebelum tulisan dipublish.
- Gunakan foto high resolution. Pilihlah foto terbaik sesuai tema konten web. Hindari memakai foto blur atau foto milik orang lain. Usahakan untuk memakai foto milik pribadi.
Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang content writer diantaranya adalah:
-Copy paste. Hal ini haram banget untuk dilakukan oleh siapapun. Mau itu blogger maupun content writter. Harus memuat tulisan karya sendiri dan original.
-Memasukkan unsur personal. Menjadi content writer berarti menjadi orang lain, persis seperti yang telah Saya jelaskan dibagian sebelumnya.
-Memasukkan opini pribadi dalam tulisan web karena Kita menulis bukan untuk tulisan personal/pribadi Kita sendiri.
-Tulisan mendiskreditkan orang lain. Tulisan yang dibuat untuk menjatuhkan martabat orang lain. Atau tulisan yang berisi nyinyiran terhadap pihak lain.
-Menggunakan bahasa alay atau singkatan. Ini tuh ngga boleh banget dilakukan untuk sebuah tulisan portal.
-Memasukkan kepentingan pribadi.
-Keluar dari idealisme penulisan.
-Menulis tidak sesuai fakta atau kenyataan yang ada. Menulis berita bohong atau hoax. Ini bahaya karena dapat menyesatkan siapapun yang membaca tulisan tersebut.
-Brand ditulis secara hard selling.
Alat yang diperlukan untuk mendukung seorang content writter, sama seperti yang diperlukan seorang blogger yaitu alat perekam, kamera, alat tulis, buku catatan/note dan smartphone.
Seorang content writter dapat menggunakan tools pendukung seperti canva.com, membuat desain sendiri, gambar properti berbayar, gambar properti gratisan seperti pixabay com,freephotobank dan lain-lain, dapat menggunakan fitur untuk posting terjadwal seperti hootsuite, sprout sosial, posteron, dan lain-lain, gunakan shorten link bit ly supaya link menjadi ringkas.
Content writter harus membuat penjadwalan seperti berikut ini:
Content writter harus membuat content plan dan dapat menggunakan worksheet excell, hitung sesuai kapasitas karakter (twitter 280 karakter), jika memakai artikel orang lain atau media mainstream, gunakan artikel yang terverifikasi dan terpercaya, membuat content plan dapat harian, mingguan atau bulanan sesuai dengan kebutuhan.
Saya pun berusaha mengasah insting Saya untuk merekam dalam memori dan kamera handphone Saya apapun yang Saya pikir dapat Saya jadikan bahan tulisan untuk web/portal yang Saya isi.
Banyak loh benefit yang didapatkan serta peluang sebagai content writter. Benefitnya sebagai berikut, ini :
Menurut pemikiran Saya(ini menurut Saya), profesi content writter ini cocok dilakukan oleh ibu rumah tangga yang masih memiliki anak usia balita. Daripada menjadi fulltime blogger mending seriusin untuk menjadi content writter. Jadi Si Ibu tidak perlu ke luar rumah, kelayapan sampai malam karena menghadiri acara blogger. Cukup duduk manis di rumah sambil main jempol saja.
Bolehlah sesekali ke luar rumah untuk bertemu teman-teman dan menghadiri sebuah acara blogger. Biar bagaimanapun juga, ibu rumah tangga perlu hiburan dan me time juga Cynt. Tapi ini menurut Saya loh karena kondisi masing-masing orang kan beda-beda. Jadi, tak dapat disamaratakan begitu saja. Kalau Saya sih yess menjadi blogger sekaligus content writter *Ya ampun semuanya yess hahahaha. Bagaimana dengan Kalian?
![]() |
Peserta Workshop ISB-CNI |