Kepedulian Mandiri Untuk Muara Gembong Bekasi

Bekasi merupakan kota terdekat dari ibu kota Jakarta. Kota yang berbatasan langsung dengan provinsi DKI Jakarta ini ternyata memiliki daerah dengan kondisi kehidupan masyarakatnya yang cukup memprihatinkan. Padahal mereka hidup dekat ke Jakarta, kota metropolitan. Daerah Bekasi yang memiliki kehidupan sangat memprihatinkan bahkan cenderung kekurangan ini berada di Kecamatan Muara Gembong Bekasi.

Muara Gembong berada diujung Bekasi dan memiliki daerah pantai yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pada tanggal 1 November 2017 kemarin, Presiden Jokowi melakukan peresmian hutan sosial untuk pemerataan ekonomi di Muara Gembong Bekasi. Hutan sosial itu merupakan salah satu bentuk dari sinergi BUMN terhadap pemerataan ekonomi dan perbaikan taraf hidup masyarakat negeri ini. Terutama yang masih berada dalam masyarakat golongan ekonomi lemah namun sebenarnya memiliki lahan ataupun potensi untuk dikembangkan. Sesuai dengan motto yang diemban oleh BUMN yaitu BUMN hadir untuk negeri. Dan Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN negeri ini menjadi salah satu pihak yang aktif dalam program ini.

Seperti di Muara Gembong ini. Mereka memiliki daerah pesisir pantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tambak sekaligus ditanami tanaman bakau (dijadikan hutan bakau). Mandiri melalui program KUR dan bantuan CSRnya berupaya untuk memberdayakan masyarakat setempat melalui usaha tambak dan hutan bakau (mangrove).

Model pengembangan petambak Muara Gembong oleh Bank Mandiri meliputi:

• Pembenahan infrastruktur tambak dan infrastruktur penunjang tambak;
• Secara sosiokultural yaitu untuk bersedia ikut dan mendukung program perhutanan sosial;
• Pembentukan dan operasionalisasi kelompok petamvak untuk menjalankan program perhutanan sosial;
• Pendampingan dan offtaker berupa bantuan benih dan pakan serta pendampingan petani dalam pengelolaan tambak dan pembelian hasil tambak;
• Pembiayaan petambak melalui pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk operasional tambak;
• Peningkatan program kapabilitas pemberian pelatihan untuk petambak;
• Penggunaan teknologi modernisasi tambak. Penyediaan teknologi untuk menunjang produktifitas tambak seperti kincir dan alat pakan otomatis dari e-fishery.
• Monitoring proses konservasi mangrove berjalan secara berkelanjutan.

Pada saat peresmian Perhutanan Sosial, Presiden Joko Widodo melakukan dialog interaktif dengan masyarakat Muara Gembong sekaligus menyerahkan bantuan untuk pengembangan perekonomian di daerah tersebut. Presiden menyerahkan sertifikat hak guna hutan negara kepada masyarakat Muara Gembong. Masyarakat diijinkan untuk memanfaatkan dan menjaga hutan negara tersebut sebagai hutan sosial. Masyarakat diberikan hak guna hutan tersebut selama 35 tahun.

Presiden juga meninjau langsung area tambak dan hutan bakau yang baru saja direvitalisasi. Tambak dan hutan bakau yang dikelola kelompok petambak Muara Gembong memiliki luas kurang lebih 17 hektar. Presiden didampingi oleh WaGub Jawa Barat, Bpk Dedi Mizwar dan Dirut Bank Mandiri, Bapak Tiko menyerahkan bantuan berupa kincir air, alat pemberian makan ikan, penanaman bibit bakau serta benih udang vanamae dan benih ikan bandeng. Ikan bandeng dibudidayakan secara bersamaan dengan tanaman mangrove.

Presiden tampak sangat antusias dengan program Perhutanan Sosial ini. Dan diharapkan program ini dapat memperbaiki taraf kehidupan masyarakat Muara Gembong. Dengan adanya program Perhutanan Sosial maka infrastruktur di daerah ini pun akan terus dibangun dan dilengkapi. Muara Gembong diharapkan mampu menjadi salah satu daerah penghasil udang dan ikan bandeng yang produktif.